Minggu, 09 November 2014

Oragnisasi



1.    Jelaskan tentang pengertian Organisasi sebagai Badan maupun sebagai Terstruktur!
Menurut Drs. M Manulung  "Organisasi sebagai badan dirumuskan sebagai kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai sesuatu tujuan tertentu."
Pengertian tersebut adalah senada dengan definisi yang dikemukakan oleh Dr. Panglaykim dan Drs. Hazil :
". . . definisi organisasi, yakni : bentuk setiap gabungan manusia untuk suatu tujuan bersama".
Dari definisi itu dapat disimpulkan bahwa unsur organisasi dalam artian ketiga ini adalah :
a. Sekelompok orang.
b. Kerja sama atau pembagian pekerjaan dan
c. Adanya tujuan tertentu.
Organisasi Sebagai Terstruktur menurut ahli:
a) Mc David dan Harari : organisasi sebagai kelompok adalah sistem
terorganisasi dimana ada dua orang atau lebih individu yang
berhubungan dalam fungsi yang sama, mempunyai seperangkat
standar tentang hubungan peran anggota dan mempunyai morma
yang mengatur tingkah laku anggota kelompok.
b) Sherif dan Sherif (1959) : kelompok adalah unit sosial yang
ditandai sejumlah individu yang mempunyai status, hubungan
peran, norma tertentu yang semuanya itu mengatur tingkah laku
anggota kelompok.
c) Stogdill (1959) : satu sistem interaksi terbuka dimana pola interaksi
tersebut ditentukan oleh struktur sistem tersebut.
2.    Jelaskan apa yang dimaksud dengan Rentang Kendali dan Jelaskan pula faktor faktor apa saja yang menentukan tinggi redahnya Rentang Kendali!
Rentang Kendali adalah jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Rentang Kendali (span of control) sangat perlu dalam pengorganisasian, karena berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi, dan kepemimpinan seorang pemimpin (manajer).
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rentang Kendali adalah:
a.     Kesamaan fungsi-fungsi
Semakin sejenis fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh kelompok kerja, rentangan semakin melebar.
b.     Kedekatan geografis
Semakin dekat kelompok kerja ditempatkan, secara fisik, rentangan semakin melebar.
c.      Tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan
Semakin sedikit pengawasan lengsung dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
d.     Tingkat koordinasi pengawasan yang dibutuhkan
Semakin berkurang koordinasi yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
e.      Perencanaan yang dibutuhkan manajer.
Semakin sedikit perencanaan yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
f.       Bantuan organisasional yang tersedia bagi pengawas.
Lebih banyak bantuan yang diterima pengawas dalam fungsi-fungsi seperti penarikan, latihan, dan pengawasan mutu, rentangan semakin melebar.
3.     Jelaskan apa yang dimaksud dengan struktur organisasi matriks dan apa saja keunggulan serta kelemahannya!
Pengertian Organisasi matriks disebut juga organisasi manajemen proyek, yaitu organisasi yang penggunaan struktur organisasinya menunjukkan para spesialis yang mempunyai keterampilan di masing-masing bagian dalam perusahaan yang dikumpulkan  menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan. Organisasi ini digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya dibidang penelitian dan pengembangan
  • Kelebihan struktur organisasi matriks antara lain adalah:

a)    Sesuai untuk beban kerja yang fluktuatif
b)    Tujuan proyek menjadi lebih jelas
c)     Memungkinkan untuk merespon pada beberapa sektor lingkungan secara serentak
d)    Banyak jalur untuk melakukan  komunikasi
e)     Pekerjaan dapat dipahami secara lebih jelas  

  • Adapun kelemahan struktur organisasi matriks antara lain:

a)     Strukturnya sangat rumit
b)    Biaya relatif  tinggi
c)     Memungkinkan timbulnya dualisme kepemimpinan
d)    Relatif sulit karena terdapat kepentingan ganda sehingga memerlukan koordinasi kuat
4.     Jelaskan pengertian organisasi formal dan organisasi informal beserta karakteristiknya masing masing!
      Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Organisasi formal memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.     Terstruktur
2.     Kaku
3.     Terumuskan
4.     Tahan lama
sebuah organisasi formal memiliki strukstur yang terumuskan dengan baik. Struktur ini menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas, dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran, dan melalui apa komunikasi berlangsung.
Contoh organisasi formal adalah : Perusahaan, Badan Pemerintah, Sekolah, Negara
          Organisasi Informal kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Organisasi Informal memiliki ciri-ciri :
1.     Lepas
2.     Fleksibel
3.     Tidak terumuskan
4.     Spontan
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar, maupun tidak sadar. Kerapkali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan-hubungan antara para anggota, bahkan tujuan-tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi.
Contoh Organisasi Informal : Arisan ibu-ibu, Orang-orang di kendaraan umum, sekumpulan penonton yang menyaksikan sepak bola.
5.Jelaskan perbedaan antara pengelolaan Organisasi secara Sentralisasi dengan Desentralisasi! Apa keunggulan dan kelemahannya masing masing!
Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.
Kelebihan Sentralisasi :
  • Keseragaman manajemen, sejak dalam aspek perencanaan, pengelolaan, evaluasi, hingga model pengembangan sekolah dan pembelajaran.
  • Keseragaman pola pembudayaan masyarakat
  • Organisasi menjadi lebih ramping dan efisien, karena seluruh aktivitas organisasi terpusat sehingga pengambilan keputusan lebih mudah.
  • Perencanaan dan pengembangan organisasi lebih terintegrasi..
  • Kebijakan umum organisasi lebih mudah diimplementasikan terhadap keseluruhan.
  • Menghasilkan strategi yang konsisten dalam organisasi.
  • Mencegah sub-sub unit menjadi independen.
  • Memudahkan koordinasi dan kendali manajerial.
  • Meningkatkan penghematan ekonomi dan mengurangi biaya berlebih.
  • Mampu meningkatkan spesialisasi.
  • Mempercepat pembuatan keputusan.
Kelemahan Sentralisasi :
  • Kebijakan dan keputusan pemerintah daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat sehingga waktu untuk memutuskan suatu hal menjadi lebih lama
  • Melemahnya kebudayaan daerah
  • Kualitas manusia yang robotic, tanpa inisiatif dan kreatifitas.
  • Kemungkinan penurunan kecepatan pengambilan keputusan dan kualitas keputusan. Pengambilan keputusan dengan pendekatan sentralisasi seringkali tidak mempertimbangkan faktor-faktor yang sekiranya berpengaruh terhadap pengambilan keputusan tersebut.
  • Penurunan kecepatan untuk merespon perubahan lingkungan. Organisasi sangat bergantung pada daya respon sekelompok orang saja.
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu organisasi.
Kelebihan Desentralisasi :
  • Dapat melahirkan sosok manusia yang memiliki kebebasan berpikir,
  • Mampu memecahkan masalah secara mandiri, bekerja dan hidup dalam kelompok kreatif penuh inisiatif dan impati,
  • Memiliki keterampilan interpersonal yang memadai
  • Mendorong terjadinya partisipasi dari bawah secara lebih luas.
  • Mengakomodasi terwujudnya prinsip demokrasi.
  • Mengurangi biaya akibat alur birokrasi yang panjang sehingga dapat meningkatkan efisiensi.
  • Mendorong peningkatan kualitas produk yang lebih kompetitif.
Kelemahan Desentralisasi :
  • Wewenang itu hanya menguntungkan pihak tertentu atau golongan serta dipergunakan untuk mengeruk keuntungan para oknum atau pribadi.
  • Sulit dikontrol oleh pemerinah pusat.
  • Masa transisi dari sistem sentralisasi ke desintralisasi ke memungkinkan terjadinya perubahan secara gradual dan tidak memadai serta jadwal pelaksanaan yang tergesa-gesa.
  • Sumber daya manusia yang belum memadai.
  • Pemerintah pusat secara psikologis kurang siap untuk kehilangan otoritasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar