Kamis, 12 November 2015

Buah Hati

KARENA DIRIMU INDAH (BUAH HATIKU)
Karena dirimu indah
Dari dalam dirimu
Bila kau mau dan mampu
Lukislah sebuah senyuman di bibirmu
Karena itu indah
Seperti mentari yg memberikan keceriaan
Laksana langit yg menghadirkan ketenangan

Dari dalam dirimu
Bila kau mau dan mampu
Rangkailah kata bijak di tiap kalimatmu
Karena itu indah
Seperti nyanyian burung yg berterbanga
Selayak kidung di dalam taman
Anak adalah buah hati bagi orang tuanya, dan semua orang tua pasti akan mengorbankan semuanya demi sang anak. Oleh karena itu berbahagialah kita karena menjadi sebuah kebanggaan bagi orang tua. Kita, iya kita yang sekarang duduk di bangku perkuliahan dan mendapat julukan mahasiswa, yang sangat dibanggakan dan dielu-elukan oleh orang tua kita di rumah. Kita yang selalu minta uang setiap hari,dan ada yang setiap bulan bila dia berstatus sebagai anak kost. 
Kita yang selalu minta segala lebih dari zaman kita SMP atau SMA, yang semua keinginan kita ingin dan harus terpenuhi, harus di turuti tanpa tahu dari mana sala tersebut di dapatolehorang tua kita, yang penting semua kebutuhan dan yang kita inginkan terpenuhi

Disini saya hanya ingin beragi tanpa bermaksud mengajari atau menggurui, coba sekarang coba kita renungkan, jika orang tua kita adalahseorang yangberjualan dipasar, yang pagi-pagi harus bangun dan pergi kepasar untuk mencari rezeki demi sang anak. 
Pikirkan orang tua kita yang bekerja sebagai tukang bangunan di rumah orang, pikirkan jika orang tua kita adalah sebagai petani yang harus setiap hari pergikesawah untuk melihat tanaman yang ditanamnya takut rusak  Pikirkan juga bila orang kita hanya tinggal satu orang saja,yang rela meminjam uang kesana-kesini ketetangga sebelah, orang tua mu yang rela menjula cicin pernikahannya, orang tua kita yang rela menjual sebagian tanahnya, dan menggadaikan sertifikat rumahnya, Pikirkan pula bila orang tuamu di PHK dari pekerjaannya,

Mari kita bayangkan dan resapi semua itu. 
Kita yang kini dibanggakan orang tua kita dikampung halaman, mereka yang meninggikan derajatmu, orang tua kita yang sangat menantikan sebuah keberhasilan dari kita sebagai anaknya, yang berharap bisa menjadi “orang”. 
Kita kini berada setingkat diatas teman-teman kita yang kurangberuntung, dan tidak bisa melanjutkan pendidikannya ketingkat perkuliahan. Tak jarang orang tua kita membahas kita dengan tetangga kita, dan berkata 
“ anakku kini kuliah” 
“anak ku ingin lebih baik dari orang tuanya,” 
“anakku ankan menjadi seorang sarjana” 
Coba kita bayangkan dan kita pikirkan serta kita resapi kata-kata kebanggan orang tua kita. 
Apakah uang yang mereka berikan sudah kita pergunakan dengan benar? 
Apakah uang yang mereka berikan sudah kau bayarkan untuk hal yang benar? 
Bukan kita gunakan untuk make up, atau membeli t-shirt, bukan juga dengan gaya rambut dan berbagai kemewahan yang menjadi kebangan kita. Bukan itu yang mereka harapkan, cukup dengan prestasi yangmembanggakan bagi orangtua kita.  Kita yang suka nonkrong dikantin,

suka jalan-jalan ketempat mewah, 
kita yang suka menggoda orangcewek/cowok)  kita yang suka keluar kelas, atau kita yang suka bolos kuliah sadari kawan, Betapa besarnya pengorbanan orang tua kita, betapa tingginya kebanggan mereka terhadap kita.
Andai mereka tahu apa yang sebenernya kita lakukan dikampus, apakah mereka bangga? Apakah mereka suka? Apakah mereka tertawa? 
Kita yang tinggal jauh darikampung halaman, dan saat kita kembali ke kampung, 
Masih adakah Tv yang selalu menghibur dirimu? 
Masih adakah lemari es yang menghilangkan hausmu dari teriknya matahari? 
Masih adakah lemari pakaian yang menyimpan rapi pakaian kita yang lama kita tinggalkan? 
Masih adakah sawah tempat kita membantu orang tua kita ketika libur? 
Masih adakah rumah nyaman yang biasa kita tempati kita libur dan pulang ke kampung? 
Masihkah kita bisa tersenyum manis ketika semua itu sudah tidak ada? 
Ataukah masih ada kedua orang tua mu yang selama ini selalu memberimu uang jajan dan yang meemnuhi semua kebutuhanmu? 
Masih lengkapkan keluargamu yang selama ini kau tinggalkan? 
Kawan, sudahkah kita siap bila semua itu terjadi? Setidaknya kita berfikir kalu biaya kuliah itu sudah sangat mahal. 

Buka mata dan hati kita kawan, betapa berharganya kita di mata mereka, dan betapa beratnya tanggung jawab kita sebagai seorang anak terhadap orang tua kita. Tidak banyak yang mereka harapkan dari kita, hanya dengan membuatnya bangga, dan bisa membuat orang tua kita tersenyum manis saat melihat kesuksesan kita dimasa nanti. 

HUBUNGAN PASAR DENGAN KOPERASI

BAB VII
HUBUNGAN PASAR DENGAN KOPERASI
1.     Pengertian fungsi dan struktur pasar
A.    Pengertian pasar
Pengertian pasar dapat didefinisikan sebagai proses interaksi antara permintaan dan penawaran dari suatu barang atau jasa tertentu sehingga pada akhirnya dapat terjadi kesepakatan tentang harga pasar dan jumlah barang yang diperdagangkan. Beberapa ahli juga mengemukakan pendapatnya tentang pasar, di antaranya sebagai berikut. 
Menurut Atep Adya Barata, pasar adalah suatu tempat atau daerah di mana para calon pembeli dan calon penjual secara langsung atau tidak langsung dari berbagai tingkatan saling berhubungan untuk melaksanakan pertukaran, baik berupa barang atau jasa.     .
Menurut Dr. Winardi, S.E. pasar dapat diartikan sebagai berikut:
  • Pasar adalah tempat di mana pembeli dan penjual barang tertentu berhubungan satu sama lain dan di mana terjadi hubungan tukar menukar.
  • Pasar adalah daerah perniagaan.
  • Pasar adalah sekelompok pernbeli tertentu.
  • Pasar adalah pembeli serta penjual barang tertentu.
  • Pasar adalah suatu daerah di mana secara ideal harga-harga pada waktu tertentu adalah sama untuk semua pembeli dan penjual.
Pengertian pasar juga dapat dilihat dari sudut pandang subjek yang berhubungan dengan pasar. Bagi seorang konsumen, pasar merupakan tempat untuk memperoleh barang dan jasa yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap konsumen yang datang ke pasar memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhannya setelah melakukan proses tawar menawar harga sampai pada akhirnya konsumen menyetujui harga dan jumlah barang yang dapat diperolehnya melalui proses interaksi tersebut. 

Pasar bagi seorang produsen merupakan tempat untuk menawarkan barang dan jasa hasil produksinya. Produsen dapat menawarkan barang dan jasa tersebut melalui proses interaksi dengan konsumen sampai pada akhimya terjadi kesepakatan dengan konsumen mengenai harga dan jumlah barang dan jasa yang diperdagangkan. Dari pengertian pasar antara konsumen dengan produsen, maka pasar dapat diartikan sebagai mekanisme yang mempertemukan konsumen (pembeli) dan produsen (penjual) sehingga dapat terjadi interaksi untuk mencapai kesepakatan harga jual atas barang dan jasa yang diperdagangkan.

B.     Fungsi Pasar
Pasar sebagai suatu mekanisme yang berlangsung antara konsumen dengan produsen memilikifungsi sebagai penentu nilai, organisasi produksi, dan distribusi produk.
·         Pasar sebagai penentu nilai, dapat dilihat dari penentuan harga-harga atas barang dan jasa yang diperdagangkan di pasar.
  • Pasar sebagai organisasi produksi, di mana barang dan jasa yang ada di pasar harus melalui proses produksi sampai menjadi barang dan jasa yang siap diperdagangkan. Proses produksi yang dipilih dan digunakan harus merupakan proses produksi yang paling efisien agar barang dan jasa yang dihasilkan dapat bersaing dengan barang dan jasa hasil produksi produsen lain dan memperoleh laba yang diinginkan.
  • Pasar sebagai distribusi produk, di mana barang dan jasa sebagai hasil dari proses produksi dapat diperoleh konsumen di pasar. Konsumen dapat menemukan dan memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhannya di pasar.
C.     Struktur Pasar
Struktur pasar adalah keadaan yang dianggap penting yang harus ada di pasar. Adapun unsur-unsur tersebut meliputi jumlah perusahaan (produsen), keseragaman produk antarperusahaan, kemudahan keluar masuk pasar, dan bentuk persaingan. Pada dasarnya menurut strukturnya pasar dapat dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Adapun pasar persaingan tidak sempurna dapat dibedakan menjadi pasar lain seperti pasar oligopoli, pasar duopoli, pasar monopoli, pasar monopsoni, pasar duopsoni, dan pasar oligopsoni.





2.     Koperasi dalam pasar persaingan monopolistik
Pasar persaingan monopolistik (monopolistic competition) dapat diartikan sebagai pasar monopoli yang bersaing. Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa, pasar suatu produk dikatakan berada keadaan persaingan monopolistik apabila dalam pasar tersebut terdapat ciri-ciri persaingan dan ciri monopoli. Hal ini disebabkan produk-produk yang dijual dipasar tidaklah homogen, tetapi masing-masing mempunyai daya subsitusinya satu sama lain. Pengusaha dan konsumen produk tertentu sama-sama bersaing, tetapi persaingan tersebut tidak sempurna karna produk yang dihasilkan tidak sama dalam banyak hal.

Pasar persaingan monopolistik dalah bentuk dari organisasi pasar yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Banyak penjual atau pengusaha dari suatu produk yang beragam.
2.      Produk yang dihasilkan tidak homogen.
3.      Ada produk substitusinya, artinya dapat digantikan penggunaanya secara sempurna oleh produk lain.
4.      Keluar atau masuk industri relatif mudah.
5.      Harga produk tidak sama di semua pasar, tetapi berbeda-beda sesuai dengan keinginan penjualnya.
6.      Pengusaha dan konsumen produk tertentu sama-sama bersaing, tetapi persaingan tersebut tidak sempurna karena produk yag dihasilkan tidak sama dalam banyak hal.

3.     Hubungan Pasar dengan Koperasi
Ditinjau dari sisi produksi dan konsumsi, anggota koperasi dapat dikelompokkan menjadi Koperasi Produsen dan Koperasi Konsumen. Untuk memahami bagaimana hubungan kedua sisi ini ditinjau dari fungsi koperasi sebagai perusahaan yang melakukan transaksi bisnis dengan pasar, perlu digambarkan hubungan ekonomi pasar dengan produsen bergabung dengan koperasi dan yang tidak bergabung dengan koperasi.




a.       Hubungan Produsen dengan Pasar tanpa Koperasi
Hubungan produsen dengan pasar tanpa koperasi dapat digambarkan sebagai berikut. Misalnya Produsen (P) yang menghasilakn kakao akan menjual produksinya ke pasar (Konsumen C). Dalam hal ini Produsen P dan Konsumen C tidak terintegrasi atau tidak saling mengetahui dengan baik. Oleh karena itu, peran pedagang (T) adalah sangat strategis untuk menjembatani kepentingan ekonomi kedua belah pihak.

b.      Hubungan Produsen Anggota Koperasi dengan Pasar
Menurut konsep koperasi, sekelompok orang baik itu sebagai produsen maupun sebagai konsumen yang mempunyai kepentingan ekonomi yang sama dapat membentuk perusahaan koperasi. Adanya persamaan kepentingan ekonomi ini membentuk “hubungan khusus” antara anggota koperasi dengan perusahaannya yang disebut koperasi. Sebenarnya produsen/anggota koperasi sendiri dapat berhubungan langsung ke pasar untuk menjual produksinya, tetapi karena pertimbangan efisiensi atau adanya keuntungan ekonomis dan nonekonomis yabg lebih besar, mereka menyerahkan pemasarannya kepada koperasi.
Dengan demikian, koperasi mengambil alih fungsi pemasaran atau penjualan yang semula dilakukan secara sendiri oleh produsen tersebut. Selanjutnya koperasinya yang berinteraksi atau melakukan lobi bisnis dengan pasar atau konsumen C untuk memasarkan produksi anggotanya. Dalam pemasaran produk anggota, perusahaan koperasi dan anggotanya telah terikat dengan kesatuan organisasi koperasi. Ada hubungan perserikatan yang dibangun berdasarkan kebersamaan dan kekeluargaan dalam lingkungan yang demokratis.
Sebagai konsekuensi logis dari hubungan ini, maka keuntungan ekonomis yang diperoleh dari pemasaran bersama melalui perusahaan koperasi tersebut akan jatuh langsung ke tangan anggota. Namun sebaliknya, bila koperasi mengalami kerugian, anggota pun akan ikut menanggungnya.
Dalam hal ini kedudukan produsen P1,P2,P3, dan seterusnya tidak lagi terpisah dengan perusahaan yang memasarkannya yaitu koperasi, karena perusahaan koperasi tersebut adalah milik bersama para produsen. Denagn demikian, hubungan ekonomi antara produsen P dengan perusahaan koperasi tidak lagi berdasarkan mekanisme pasar, melainkan diatur oleh nilai, norma, dan prinsip-prinsip koperasi itu sendiri.
Agar koperasi yang beroperasi di pasar persaingan monopolistik mencapai kesuksesan, maka ia harus mampu memberikan tambahan pendapatan kepada anggotanya dan atau secara umum harus mampu memperbesar kemakmuran para anggotanya. Pada pasar persaingan monopolistik kemampuan tersebut masih terbuka mengingat kurva permintaan yang dicapai adalah elastis, dengan demikian sampai batas tertentu koperasi masih mampu bersaing dalam menetapkan harga.
Asumsi yang mendasari model persaingan monopolistik secara mutlak sama seperti kompetisi sempurna, kecuali mengenai produk yang homogen. Pada pasar persaingan monopolistik para penjual bersaing dengan diferensiasi (pembedaan) produk dalam hal kualitas, iklan, lokasi, pengepakan, dan lain-lain. Setiap penjual telah mencoba membuat produknya berbeda sedikit disbanding produk (barang) penjual lainnya. Menurut banyak ahli ekonomi, strukrur pasar seperti ini adalah secara empiris saling relevan dalam dunia nyata. Satu perbedaan analisis yang membedakan situasi persaingan sempurna dengan persaingan monopolistik adalah bahwa karena ke heterogenan produk, sehingga setiap penjualan dapat berperilaku sebagai monopolistik kecil. Jika penjual mengubah harga produknya, maka akan ada perpindahan konsumen secara total ke penjual lain. Oleh karena itu kurva permintaan individual tidak akan horizontal seperti pada pasar persaingan sempurna, tetapi akan menurun dari kiri atas ke kanan bawah dengan elastisitas yang kurang sempurna.
Chamberlin (Hendar dan Kusnadi, 1999) mengatakan bahwa kurva permintaan tidak hanya ditentukan oleh kebijakan penentuan harga oleh produsen, tetapi juga oleh penampilan (style) dari barang itu sendiri, pelayanan (service)produsen dan juga kegiatan iklan (advertensi). Dengan demikian permintaan menggambarkan jumlah barang yang diminta konsumen untuk sifat produk tertentu, jenis pelayanan tertentu yang ditawarkan dengan kebijakan yang tertentu pula. Jadi posisi kurva permintaan akan bergeser bila :
1. Ada perubahan dalam penampilan (style) produk, pelayanan penjualan dan strategi pemasaran ;
2. Produsen pesaing mengubah tingkat harga jual, jumlah output, pelayanan penjualan dan kebijakan pemasarannya ; dan
3. Selera, penghasilan, harga atau kebijakan penjualan produsen lain berubah.
Diferensiasi (pembedaan) produk mendapat tekanan khusus dalam model Chamberlin. Pembedaan ini bisa dalam arti yang sesungguhnya (real different)atau hanya sekedar semu (funcied). Dikatakan semu bila produk tersebut pada dasarnya sama dengan produk sejenis lainnya, tetapi dengan promosi khusus, konsumen diberi kesempatan seolah-olah produk tersebut berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan di antara dua produk bisa dalam arti yang sebenarnya apabila di antara dua produk tersebut ada perbedaan di antara spesifikasi dalam artian input yang digunakan, letak perusahaan atau pelayanan produsen terhadap konsumen. Akibat dari adanya perbedaan produk ini, produsen sampai dengan tingkat tertentu dapat menetapkan tingkat harga jual, karena walaupun sedikit, ia mempunyai kekuatan monopoli dalam menjual output-nya.
Koperasi masuk dalam rantai tata niaga Teori usaha-usaha organisasi koperasi bisa di kaitkan dengan system pasar yang berlaku umum yang dibedakan berdasarkan produsen,konsumen,dan pedagang sebagai perantara dari pedagang ke konsumen.
Produsen adalah orang atau badan usha yang memperhatikan produk tertentu baik itu hasil jual produk dari sesuai rangkaian proses produksi maupun produk setengah jadi untuk menghasilkan produk jual.Konsumen adalah orang atau baadan usaha yang dalam kegiatan menerima input dari pihak-pihak lain guna pemakaian sendiri atau diproses lebih lanjut untuk kepentingan pihak lain.
Dalam memelakukan pemasaran produsen dapat ditangani sendiri dengan segala konsekuensinya.misalnya biaya advertensi,transport,dan biaya sebagai penyalur produk.Rangkaian produsen dapat mencakup sebagai pedagang,segala harus diiperhitungkan segala aspek kedepan nya dan dapat berkonsentrasi pada urusan produksinya.Untuk meningkatkan daya saing bagi koperasi juga bisa diciptakan integrasi di setiap jalur dalm proses jalannya produk mulai dari produsen ke konsumen.
Jaringan kerja sama koperasi meliputi gabungan antara koperasi primer dsan koperasi sekunder,namun jaringan kerja sama yang lebih di kenal dengan integrasi koperasi belum bisa berkembang di Indonesia.Jaringan kerja sama koperasi horizontal dengan maksud mengendalikan harga jual produk sedemikian rupa guna berkompetisi terhadap produk yang sama dari pihak nonkoperasi dengan meliputi pemasaran,periklanan,servis kepada pembeli bisa di control bersama.daya saing akan lebih kuat lagi,jika ada integrasi dari para konsumen dan sebagainya.




Keuntungan kerja sama agar dapat dimanfaatkan dan usah-usaha ekonomi para anggota didukung efisien,maka koperasi desa (koperasi primer) bergabung membentuk organisasi koperasi tingkat kabupaten(pusat koperasi) disebut koperasi sekunder. Organisasi dalam pasar diperlukan guna menghadapi struktur pasar,baik struktur pasar persaingan sempurna maupun struktur pasar persaingan tidak sempurna (monopolistik,oligopoly,dan monopoli).oleh karena itu,koperasi sama halnya dengan badan usaha yang lain harus berusaha memaksimumkan keuntunganya.Salah satu cara adalah dengan menentukan harga yang bisa menarik konsumen.
Dalam persaingan monopolistic,para penjual bersaing melalui diferensiasi produk(perbedaan diantara produk mengenai antara kualitas,harga,lokasi,kemasan,dan iklan) agar produk dapat di bedakan dengan produk yang di jual produk lain. Kondisi pasar yang memiliki kemampuan mencapai hasil-hasil ekonomis yang lebih baik bagi anggotanya dengan memusatkan kebijakan harga pasar bagi koperasi dan menentukan harga yang harus di bayar anggota kepada koperasi pemasok dan berapa harga yang diperoleh anggota kepada anggota koperasi masyarakat.
Struktur pasar tergantung pada pertimbangan-pertimbangan,seperti jumlah penjual dan pembeli di pasar,kemasan produk mereka,dan kemudahan perusahaan untuk memasuki dan meninggalkan pasar. Kinerja perusahan meliputi hasil-hasil ekonomis dan nonekonomis yang ditentukan oleh struktur pasar atas perilaku perusahan yang harus di hasilkannya.kinerja adalah yang berkaitan dengan dimensi-dimensi yang berbeda dengan memperlihatkan saling keterkaitan antara Struktur-Perilaku-Kinerja,struktur pasar menentukan perilaku perusahaan dalam industry/pasar dan sebaliknya menentukan kualitas kinerja perusahan maupun pasar tersebut
c.       Kelemahan dan kekuatan koperasi
Seperti halnya organisasi lain, koperasi memiliki kelebihan dan kelemahan dalam   memasarkan produknya ke pasar Menurut Hendar Kusnadi (1999:73) bersatunya para produsen dalam sebuah organisasi  koperasi merupakan ajang  yang baik dalam mengatur harga jual. Adanya pihak internal yang berasal dari hubungan pasar  antara koperasi memudahkan pasar dalam membentuk harga dan mengatur strategi dalam menekan biaya produksi. Jadi , ketika dihadapkan oleh resiko bilamana pihak koperasi harus melayani nonanggota , resiko itu akan ditanggung bersama oleh anggota koperasi bisa disimpulkan bahwa biaya yang nantinya dikeluarkan per anggota  bila terjadi resiko akan jauh lebih murah. Meskipun demikian struktur dasar koperasi kurang mendukung kewirausahaan koperasi. ini berdampak pada rendahnya tingkat pertumbuhan koperasi  dimana koperasi tidak dapat mencari dan memanfaatkan peluang yang ada. Prinsip keanggotan koprasi bersifat terbuka dan sukarela ,akan melemahkan struktur permodalan dalam jangka panjang sebab jika perusahaan  koperasi tidak mampu melayani kepentingan koperasi anggota, ia bisa keluar dari keanggotaan koperasi. Konsekuensinya, modal yang tertaman dalam koperasi harus dikembalikan.
d.      Koperasi dalam pasar oligopoli
Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan yang menguasai
pasar, baik secara independen maupun secara diam-diam bekerjasama. Oleh karena itu
perusahaan dalam pasar hanya sedikit, maka akan selalu ada rintangan bagi perusahaan baru
untuk memasuki pasar. Di samping itu setiap keputusan  harga yang diambil oleh suatu
perusahaan harus dipertimbangkan oleh perusahaan-perusahaan lain dalam pasar.
Strategi dalam Pasar Oligopoli
1.      Strategi harga
2.      Strategi non harga
Untuk menghindari perang harga, masing-masing perusahaan dapat mengadakan product
perbedaan produk. Kegiatan untuk memperluas pasar perusahaan:
1.      Advertensi, perusahaan mungkin menjual jumlah yang lebih besar dengan harga yang sama tanpa timbul perang harga.
2.      Membedakan mutu dan bentuk produk, membedakan produk yang dijual masing-masing penjual. Tujuannya agar konsumen lebih suka produk yang dijual perusahaan tersebut, daripada perusahaan lain
e.       Koperasi dalam  pasar persaingan sempurna
Farahzaqia (2011) persaingan sempurna adalah struktur pasar yang paling banyak  digunakan oleh para ahli ekonomi sebagai dasar analisis dan perencanaan suatu perekonomian. Hendar dan Kusnadi (2005) struktur pasar ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Terdiri atas banyak penjual dan pembeli, sehingga seorang penjual hanya mampu menawarkan barang yang relatif sedikit dibanding dengan barang yang ada di pasar sehingga baik penjual maupun pembeli tidak dapat mempengaruhi harga, harga akan ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran di pasar.
b.      Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen, artinya barang yang satu dengan  barang yang lainnya dapat saling menyubstitusi secara sempurna.
c.       Masing-masing penjual mempunyai kebebasan untuk keluar atau masuk ke dalam pasar.
d.      Mobilitas faktor produksi berjalan secara sempurna, dan
e.       Pembeli dan penjual mempunyai informasi yang lengkap tentang pasar, struktur harga dan kualitas barang.
Mirah’s (2010) Koperasi Dalam Pasar Persaingan Sempurna disebut bersaing sempurna jika terdapat banyak penjual dan pembeli sehingga tidak ada satu pun dari mereka dapat mempengaruhi harga yang berlaku; barang dan jasa yang dijual di pasar adalah homogen; terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna; setiap produsen maupun konsumen mempunyai kebebasan untuk keluar-masuk pasar; setiap produsen maupun konsumen mempunyai informasi yang sempurna tentang keadaan pasar meliputi perubahan harga, kuantitas dan kualitas barang dan informasi lainnya; tidak ada biaya atau manfaat eksternal berhubungan dengan barang dan jasa yang dijual di pasar.
Anditaasri (2010) dalam struktur pasar persaingan sempurna, harga ditentukan oleh keseimbangan permintaan (demand) dengan penawaran (supply). Oleh sebab itu, perusahaan yang bersaing dalam pasar persaingan sempurna disebut penerima harga (price taker).
f.       Koperasi dalam pasar monopoli
Monopolis murni/sejati merupakan satu-satunya penjual dalam suatu pasar. Ketik suatu perusahaan merupakan satu-satunya penjual dalam suatu pasar, maka secara realistis perusahaan tersebut memiliki kekuatan atas produk, harga dan jumlahnya di pasar. Akan tetapi, ketika berbicara monopoli sejati, selalu mengacu kepada situasi di mana Hanya terdapat satu penjual di pasar. Tidak ada produk yang siap menjadi substitusi/pengganti atas produk monopolis, serta tidak ada ancaman yang cukup berarti atas masuknya perusahaan baru
.
Asumsi-asumsi dasar mengenai monopoli sejati adalah sebagai berikut:
o   Terdapat hanya satu penjual/pembeli di pasar bagi produk tertentu.
o   Penjual tunggal tersebut memproduksi produk yang tidak memiliki substitusi/pengganti yang siap dipasar.
Menurut Bauer et al (2000) posisi monopoli akan bisa “diperebutkan” (contestable).  Konsekuensinya, monopolis akan mengurangi harga (paling tidak untuk jangka waktu tertentu), sehingga pesaing menjadi tidak tertarik untuk memasuki pasar.Di lain pihak, jika hambatan dapat mencegah perusahaan non-koperasi bersaing dengan monopolis yang ada, maka hambatan yang sama akan berlaku pada koperasi. Tidak ada hal yang dapat dilakukan oleh koperasi yang belum pernah dilakukan oleh perusahaan lain sebelumnya.
g.      Koperasi dalam pasar monopolistik
Pasar persaingan monopolistik (monopolistic competition) dapat diartikan sebagai pasar monopoli yang bersaing. Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa, pasar suatu produk dikatakan berada keadaan persaingan monopolistik apabila dalam pasar tersebut terdapat ciri ciri persaingan dan ciri monopoli. Hal ini disebabkan produk-produk yang dijual dipasar tidaklah homogen, tetapi masing-masing mempunyai daya subsitusinya satu sama lain. Pengusaha dan konsumen produk tertentu sama-sama bersaing, tetapi persaingan tersebut tidak sempurna karna produk yang dihasilkan tidak sama dalam banyak hal.
Pasar persaingan monopolistik dalah bentuk dari organisasi pasar yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Banyak penjual atau pengusaha dari suatu produk yang beragam.
2.      Produk yang dihasilkan tidak homogen.
3.      Ada produk substitusinya, artinya dapat digantikan penggunaanya secara sempurna oleh produk lain.
4.      Keluar atau masuk industri relatif mudah.
5.       Harga produk tidak sama di semua pasar, tetapi berbeda-beda sesuai dengan keinginan penjualnya.
6.      Pengusaha dan konsumen produk tertentu sama-sama bersaing, tetapi persaingan tersebut tidak sempurna karena produk yag dihasilkan tidak sama dalam banyak hal.

Referensi: