Selasa, 20 Januari 2015

Yang Terkasih

terdiam pada pagi yang menghampar

memandangi langit yang kebiruan

bersama angan di awang-awang

untuk kali ini

dan hari ini saja

ingin kulakukan yang bijaksana

meski tak mungkin sempurna

tapi bisa melegakan rasa

tentang sebuah pesan tak teringat

yang datang bagai menjerat

seperti sembilu yang menyayat

meredam semua hasrat

andai bisa kulukis

semua kan ku warnai berlapis-lapis

tapi sayang tinta ku telah habis

untuk mencoret beberapa garis

pada saat yang berpendar

dengarlah celoteh hangat

yang tak pernah selesai di bicarakan

dan kau adalah sebuah nama yang selalu kuceritakan

meski kadang sengau

tak berirama

bahkan terbata-bata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar