Senin, 08 Desember 2014

Harapan

Tatapanku luruh
Sebaris puisi kucipta
Menggoda pagi yg bermekaran di sudut jiwa
Ada getar tak teraba
Ada kata yg bergelayut di sudut bibir
Ada senyum terdiam di bola mata
Ada doa mengalun lirih
Selaksa pesan mengalir melalui jemari
Merambat pada getaran urat syaraf
Seolah bercengkrama dengan bayangan yg tak tampak
Kawan.....
Aku ingin mengajakmu berkelakar
Pada amarah yang rumit
Dengan segala paradigma yg membenamkan makna
Melupakan kearifan dan hakikat rasa
Lalu....
Di tepi rasa yang sunyi
Kita eja kembali bait-bait puisi
Yang memanusiakan manusia
Dan merenungi baris-baris doa tanpa batas
Kawan....!!
Lupakah kau
Kita hanya bagian dari tanah gersang


Tidak ada komentar:

Posting Komentar