Senja kali ini diguyur hujan deras, sepertinya kota ini mengerti keadaan lubuk hatiku. Aku mengenalmu sebagai sosok yang luar biasa, engkau selalu memberikan keterbukaan kepada semua pihak, termasuk aku yang kurang pandai bergaul. Masa putih abu-abu aku, kamu dan kita lalui bersama. Semoga rasa kebersamaan ini tidak akan lekang oleh waktu dan keadaan semata, tak akan luntur oleh sekat status yang kita sandangi saat ini. Mahasiswa ataupun pekerja dan yang lainnya bagi kami sama saja. Karena semua orang punya jalan hidup masing-masing.
# Maaf ya, waktu pertama kali menginjak bangku SMK, aku duduk dengan orang yang mungkin dianggap paling berharga. Dalam hati kecil, sebenarnya merasa kecewa, karena aku satu-satunya orang yang tidak dapat teman sebangku pada saat itu.
#Mungkin aku lupa bagaimana awal perkenalan kita, tapi aku langsung teringat dengan sosokmu yang terbuka dan penuh keramahan. Mungkin di sela-sela waktu pelajaran. Tapi kita cukup sering berinteraksi pada saat itu.
#Setiap kali aku berinteraksi denganmu, aku selalu mengambil hikmah dari apa yang kamu ucapkan. Khususnya ketika aku menjabat ketua kelas. Yah, mungkin sebagian keputusanku dipengaruhi oleh kata-katamu juga.
#Kamu sosok yang senantiasa mau belajar. Aku tahu ketika kamu berada dalam kesulitan, engkau tak segan untuk meminta pendapat tentang bagaimana cara mengerjakannya kepada teman-temanku dan aku melihat semangatmu yang luar biasa membara
#Aku tak menyangka kamu punya skill yang luar biasa tentang mesin dan otomotif. Di usia SMK kamu sudah pandai mengemudi mobil dan paham betul mengenai seluk beluk mesin dan kawan-kawannya. Sempat berpikir juga, kenapa kamu tidak masuk jurusan teknik mesin atau teknik otomotif. Jujur, aku iri kepadamu.
#Aku mengenalmu sebagai sosok yang berbakti kepada kedua orang tua. Di saat aku sibuk dengan kegiatan akademik dan organisasi di sekolah, kamu selalu menyempatkan diri untuk membantu kedua orang tua mencari nafkah di pasar. Tak sia-sia, skill mengemudi itu digunakan untuk hal-hal yang positif.
# Maaf ya, waktu pertama kali menginjak bangku SMK, aku duduk dengan orang yang mungkin dianggap paling berharga. Dalam hati kecil, sebenarnya merasa kecewa, karena aku satu-satunya orang yang tidak dapat teman sebangku pada saat itu.
#Mungkin aku lupa bagaimana awal perkenalan kita, tapi aku langsung teringat dengan sosokmu yang terbuka dan penuh keramahan. Mungkin di sela-sela waktu pelajaran. Tapi kita cukup sering berinteraksi pada saat itu.
#Setiap kali aku berinteraksi denganmu, aku selalu mengambil hikmah dari apa yang kamu ucapkan. Khususnya ketika aku menjabat ketua kelas. Yah, mungkin sebagian keputusanku dipengaruhi oleh kata-katamu juga.
#Kamu sosok yang senantiasa mau belajar. Aku tahu ketika kamu berada dalam kesulitan, engkau tak segan untuk meminta pendapat tentang bagaimana cara mengerjakannya kepada teman-temanku dan aku melihat semangatmu yang luar biasa membara
#Aku tak menyangka kamu punya skill yang luar biasa tentang mesin dan otomotif. Di usia SMK kamu sudah pandai mengemudi mobil dan paham betul mengenai seluk beluk mesin dan kawan-kawannya. Sempat berpikir juga, kenapa kamu tidak masuk jurusan teknik mesin atau teknik otomotif. Jujur, aku iri kepadamu.
#Aku mengenalmu sebagai sosok yang berbakti kepada kedua orang tua. Di saat aku sibuk dengan kegiatan akademik dan organisasi di sekolah, kamu selalu menyempatkan diri untuk membantu kedua orang tua mencari nafkah di pasar. Tak sia-sia, skill mengemudi itu digunakan untuk hal-hal yang positif.
#Kamu punya semangat hidup yang luar biasa untuk berjuang melawan rasa sakit. Ya, aku tahu dari ceritamu ketika aku menjengukmu. Kamu punya riwayat penyakit apa, walau aku sudah lupa (maaf ). Pandangan awamku mengatakan bahwa itu penyakit yang tidak biasa, tapi kamu berjuang, berjuang dan berjuang. Sakit, sembuh, sakit lagi dan sembuh lagi. Ceritakan ya bagaimana perjuangan hidupmu. Menginspirasi :')
Sebenarnya masih banyak potensi dan kebaikan darimu yang belum kueksplorasi. Terima kasih telah hadir dalam kehidupanku. Aku tak menyangka kamu dipanggil lebih cepat. Allah lebih sayang kepadamu. Perjuanganmu luar biasa. Catatan kehidupanku akan kusimpan dalam memori hati dan pikiranku.
Sebenarnya masih banyak potensi dan kebaikan darimu yang belum kueksplorasi. Terima kasih telah hadir dalam kehidupanku. Aku tak menyangka kamu dipanggil lebih cepat. Allah lebih sayang kepadamu. Perjuanganmu luar biasa. Catatan kehidupanku akan kusimpan dalam memori hati dan pikiranku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar