terdiam pada pagi yang menghampar
memandangi langit yang kebiruan
bersama angan di awang-awang
untuk kali ini
dan hari ini saja
ingin kulakukan yang bijaksana
meski tak mungkin sempurna
tapi bisa melegakan rasa
tentang sebuah pesan tak teringat
yang datang bagai menjerat
seperti sembilu yang menyayat
meredam semua hasrat
andai bisa kulukis
semua kan ku warnai berlapis-lapis
tapi sayang tinta ku telah habis
untuk mencoret beberapa garis
pada saat yang berpendar
dengarlah celoteh hangat
yang tak pernah selesai di bicarakan
dan kau adalah sebuah nama yang selalu kuceritakan
meski kadang sengau
tak berirama
bahkan terbata-bata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar