Jumat, 24 April 2015

Perubahan Struktur Ekonomi

Pembangunan ekonomi jangka panjang (PDB/PN) merubah struktur ekonomi dari pertanian menuju industry (sector non primer) terutama industry manufaktur dengan increasing return to scale.

Semakin cepat pertumbuhan ekonomi, semakin meningkat pendapatan perkapita, semakin cepat perubahan struktur ekonomi.

Perubahan struktur ekonomi/transformasi structural merupakan serangkaian perubahan yang saling terkait satu dengan lainnya dalam aggregate demand, perdagangan LN, dan aggregate supply untuk mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

Teori perubahan struktur ekonomi:
Teori Arthur Lewis (Teori migrasi)

Teori ini membahas pembangunan di pedesaan (perekonomian tradisional dengan pertanian sebagai sector utama) dan perkotaaan (perekonomian modern dengan industry sebagai sector utama).

Di pedesaan tingkat pertumbuhan penduduk sangat tinggi, shg kelebihan supply TK dan tingkat hidup yang subsistence, sehingga produk marjinalnya sama dengan nol dengan upah yang rendah. Produk marjinal =0 berarti fungsi produksi sector pertanian telah optimal.

Jika jumlah TK > dari titik optimal, maka produktivitas menurun dan upah menurun.

Dengan mengurangi jumlah TK yang terlalu banyak dibandingkan tanah dan capital tidak merubah jumlah outputnya.

Diperkotaan, sector industry kekurangan TK, sehingga produktivitas TK menjadi tinggi dan nilai produk marjinalnya positif yang menunjukkan fungsi produksinya belum mencapai titik optimal, sehingga upahnya juga tinggi.

Perbedaan upah ini menyebabkan migrasi/urbanisasi TK dari desa ke kota, sehingga upah TK meningkat dan akhirnya pendapatan Negara meningkat.

Pendapatan yang meningkat meningkatkan permintaan makanan (output meningkat) dan dalam jangka panjang pereonomian pedesaan tumbuh dan permintaan produk industry dan jasa meningkat yang menjadi motor utama pertumbuhan output dan diversifikasi produk non pertanian.
Teori Hollis Chenery (Teori transformasi structural/pattern of development)

Teori ini memfokuskan pada perubahan struktur ekonomi di LDCs yang mengalami transformasi dari pertanian tradisional ke sector industry sebagai penggerak utama pertumbuhan. Penelitian Chenery menunjukkan peningkatan pendapatan perkapita merubah:

· pola konsumsi dari makanan dan kebutuhan pokok ke produk manufaktur dan jasa

· Akumulasi capital secara fisik dan SDM

· Perkambangan kota dan industry

· Penurunan laju pertumbuhan penduduk

· Ukuran keluarga yang kecil

· Sector ekonomi didominasi oleh sector non primer terutama industry

Chenery menyatakan bahwa proses transformasi structural dapat dipercepat jika pergeseran pola permintaan domestic kearah produk manufaktur dan diperkuat dengan ekspor.

Yi = Di + (Xi-Mi) + ij

Dimana Yi= output bruto industry manufaktur

Di= permintaan domestic untuk konsumsi

X-M = perdagangan neto (ekspor-impor)

Yij= penggunaan produk oleh perusahaan menufaktur sebagai input

Kenaikan produksi sector manufaktur merupakan kontribusi 4 faktor:
Kenaikan permintaan domestic
Peningkatan ekspor
Substitusi impor
Perubahan teknologi

Kelompok LDCs mengalami proses transisi ekonomi yang pesat dengan pola dan proses yang berbeda-beda sebagai akibat dari perbedaan antar negara:
Kondisi dan struktur awal ekonomi DN (memiliki industry dasar atau tidak)
Besar pasar DN (tergantung pada pertumbuhan penduduk)
Pola distribusi pendapatan (merata atau tidak)
Karakteristik industrialisasi (strategi pembangunan industry apakah ada industry yang diunggulkan)
Keberadaan SDA (keberadaan kualitas dan kuantitas SDA) f. Kebijakan perdagangan LN (kebijakan tertutup/protektif indystri DN atau terbuka/promosi ekspor).

Referensi:
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0CEMQFjAG&url=http%3A%2F%2Fkuswanto.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F19597%2F3.%2BPertumbuhan%2Bdan%2BPerubahan%2BStruktur%2BEkonomidocx.doc&ei=5fo5VYSqAqbCmAWYhoC4Cg&usg=AFQjCNF4lauLdpYn-4uhq0R79rzrXIyeuA&sig2=w4vLhQQQobZmeoVVqWaRQA&bvm=bv.91427555,d.dGY
https://id.scribd.com/doc/239875700/Faktor-faktor-Penentu-Prospek-Pertumbuhan-Ekonomi-Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar