Usaha Kecil adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang
memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan
Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil
adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang
secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk
mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah
sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,-
(Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.
1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah)
3. Milik Warga Negara Indonesia
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan
atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik
langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar
5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang
tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Ciri-Ciri dan contoh Usaha Kecil
Ciri-ciri usaha kecil
a. Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya
sudah tetap tidak gampang berubah;
b. Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak
berpindah-pindah;
c. Pada umumnya sudah melakukan administrasi
keuangan walau masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan
dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha;
d. Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas
lainnya termasuk NPWP;
e. Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman
dalam berwira usaha;
f. Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal
keperluan modal;
g. Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha
dengan baik seperti business planning.
Contoh usaha kecil
a.
Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang
memiliki tenaga kerja;
b.
Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul
lainnya;
c.
Pengrajin industri makanan dan minuman, industri
meubelair, kayu dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian
jadi dan industri kerajinan tangan;
d.
Peternakan ayam, itik dan perikanan;
e.
Koperasi berskala kecil.
2. Kelebihan Dan Kekurangan Usaha Kecil!
A. Kelebihan Usaha Kecil
Dengan ukurannya yang kecil – dan tentunya
fleksibilitas yang tinggi, usaha kecil menengah memiliki berbagai kelebihan,
terutama dalam segi pembentukan dan operasional.
Definisi Usaha kecil memiliki kontribusi besar bagi bergulirnya roda ekonomi
suatu negeri, bukan hanya karena ia adalah benih yang memampukan tumbuhnya
bisnis besar, melainkan juga karena ia menyediakan layanan tertentu bagi
masyarakat yang bagi bisnis besar dinilai kurang efisien secara biaya.
Berikut adalah beberapa kelebihan Usaha kecil:
1. Fleksibilitas Operasional
Usaha kecil biasanya dikelola oleh tim kecil yang masing-masing anggotanya memiliki wewenang untuk menentukan keputusan. Hal ini membuat definisi Usaha kecil lebih fleksibel dalam operasional kesehariannya. Kecepatan reaksi bisnis ini terhadap segala perubahan (misalnya: pergeseran selera konsumen, trend produk, dll.) cukup tinggi, sehingga bisnis skala kecil ini lebih kompetitif.
2. Kecepatan Inovasi
Dengan tidak adanya hirarki pengorganisasian dan kontrol dalam Definisi Usaha kecil, produk-produk dan ide-ide baru dapat dirancang, digarap, dan diluncurkan dengan segera. Meski ide cemerlang itu berasal dari pemikiran karyawan – bukan pemilik – kedekatan diantara mereka membuat gagasan tersebut cenderung lebih mudah didengar, diterima, dan dieksekusi.
3. Struktur Biaya Rendah
Kebanyakan usaha kecil tidak punya ruang kerja khusus di kompleks-kompleks perkantoran. Sebagian dijalankan di rumah dengan anggota keluarga sendiri sebagai pekerjanya. Hal ini mengurangi biaya ekstra (overhead) dalam operasinya. Lebih jauh lagi, usaha menengah kecil juga menerima sokongan dari pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan bank dalam bentuk kemudahan pajak, donasi, maupun hibah. Faktor ini berpengaruh besar bagi pembiayaan dalam pembentukan definisi Usaha kecil dan operasional mereka.
4. Kemampuan Fokus di Sektor yang Spesifik
Usaha kecil tidak wajib untuk memperoleh kuantitas penjualan dalam jumlah besar untuk mencapai titik balik (break even point – BEP) modal mereka. Faktor ini memampukan usaha kecil untuk fokus di sektor produk atau pasar yang spesifik. Contohnya: bisnis kerajinan rumahan bisa fokus menggarap satu jenis dan model kerajinan tertentu dan cukup melayani permintaan konsumen tertentu untuk bisa mencapai laba. Berbeda dengan industri kerajinan skala besar yang diharuskan membayar biaya sewa gedung dan gaji sejumlah besar karyawan sehingga harus selalu mampu menjual sekian kontainer kerajinan untuk menutup biaya operasional bulanannya saja.
1. Fleksibilitas Operasional
Usaha kecil biasanya dikelola oleh tim kecil yang masing-masing anggotanya memiliki wewenang untuk menentukan keputusan. Hal ini membuat definisi Usaha kecil lebih fleksibel dalam operasional kesehariannya. Kecepatan reaksi bisnis ini terhadap segala perubahan (misalnya: pergeseran selera konsumen, trend produk, dll.) cukup tinggi, sehingga bisnis skala kecil ini lebih kompetitif.
2. Kecepatan Inovasi
Dengan tidak adanya hirarki pengorganisasian dan kontrol dalam Definisi Usaha kecil, produk-produk dan ide-ide baru dapat dirancang, digarap, dan diluncurkan dengan segera. Meski ide cemerlang itu berasal dari pemikiran karyawan – bukan pemilik – kedekatan diantara mereka membuat gagasan tersebut cenderung lebih mudah didengar, diterima, dan dieksekusi.
3. Struktur Biaya Rendah
Kebanyakan usaha kecil tidak punya ruang kerja khusus di kompleks-kompleks perkantoran. Sebagian dijalankan di rumah dengan anggota keluarga sendiri sebagai pekerjanya. Hal ini mengurangi biaya ekstra (overhead) dalam operasinya. Lebih jauh lagi, usaha menengah kecil juga menerima sokongan dari pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan bank dalam bentuk kemudahan pajak, donasi, maupun hibah. Faktor ini berpengaruh besar bagi pembiayaan dalam pembentukan definisi Usaha kecil dan operasional mereka.
4. Kemampuan Fokus di Sektor yang Spesifik
Usaha kecil tidak wajib untuk memperoleh kuantitas penjualan dalam jumlah besar untuk mencapai titik balik (break even point – BEP) modal mereka. Faktor ini memampukan usaha kecil untuk fokus di sektor produk atau pasar yang spesifik. Contohnya: bisnis kerajinan rumahan bisa fokus menggarap satu jenis dan model kerajinan tertentu dan cukup melayani permintaan konsumen tertentu untuk bisa mencapai laba. Berbeda dengan industri kerajinan skala besar yang diharuskan membayar biaya sewa gedung dan gaji sejumlah besar karyawan sehingga harus selalu mampu menjual sekian kontainer kerajinan untuk menutup biaya operasional bulanannya saja.
B. Kelemahan Usaha Kecil
Ukuran usaha kecil selain memiliki kelebihan juga
mengandung kekurangan yang membuat pengelolanya mengalami kesulitan dalam
menjalankan tugasnya. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam mengelola usaha
kecil antara lain:
1. Sempitnya Waktu untuk Melengkapi Kebutuhan
Sebab sedikitnya jumlah pengambil keputusan dalam usaha kecil , mereka kerap terpaksa harus pontang-panting berusaha memenuhi kebutuhan pokok bisnisnya, yakni: produksi, sales, dan marketing. Hal ini bisa mengakibatkan tekanan jadwal yang besar, membuat mereka tidak bisa fokus menyelesaikan permasalahan satu persatu.
Tekanan semacam ini bisa muncul tiba-tiba ketika bisnis mereka memperoleh order dalam jumlah yang besar, atau beberapa order yang masuk dalam waktu hampir bersamaan. Lebih dahsyat lagi jika suatu ketika ada lembaga bisnis besar yang merasa terancam dan mulai melancarkan serangan yang tidak fair demi menyingkirkan pesaing potensialnya.
2. Kontrol Ketat atas Anggaran dan Pembiayaan
Usaha skala kecil umumnya memiliki anggaran yang kecil. Akibatnya, ia kerap kali dipaksakan membagi-bagi dana untuk membiayai berbagai kebutuhan seefisien mungkin. Ketidakmampuan untuk mengumpulkan modal yang lebih besar juga memaksa usaha kecil menengah menjalankan kebijakan penghematan yang ketat, terutama untuk mencegah kekurangan pembiayaan operasional sekecil apapun. Kekurangan pembiayaan operasional yang tidak dicegah bisa mengakibatkan kebangkrutan, sebab kapasitas Usaha kecil untuk membayar hutang biasanya hampir tidak ada.
3. Kurangnya Tenaga Ahli
Usaha kecil biasanya tidak mampu membayar jasa tenaga ahli untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Hal ini merupakan kelemahan usaha kecil yang sangat serius. Apalagi jika dibandingkan dengan lembaga bisnis besar yang mampu mempekerjakan banyak tenaga ahli. Kualitas produk barang atau jasa yang bisa dihasilkan tanpa tenaga ahli sangat mungkin berada di bawah standar tertentu. Akibatnya, kemampuan persaingan bisnis skala kecil ini di pasar yang luas bisa sangat kecil.
Pengertian wirausaha
1. Beberapa pengertian wirausaha adalah sebagai berikut:
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian wirausaha sama
dengan wiraswasta, yaitu orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,
memasarkannya, serta mengatur mengatur permodalan operasinya.
2. Wirausaha adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya untuk melakukan inovasi atau kombinasi-kombinasi yang baru untuk sebuah inovasi.
3. Wirausaha, yaitu melakukan sebuah proses yang disebut creative destruction (pengrusakan yang kreatif) untuk menghasilkan suatu nilai tambah (added value) guna menghasilkan nilai yang lebih tinggi, sehingga the core of entrepreneurial skill is creativity (inti dari ketrampilan wirausaha adalah kreativitas).
4. Wirausaha adalah orang yang berani mengusahakan suatu pekerjaan baik untuk diri sendiri ataupun untuk orang lain.
5. Menurut Richard Cantillon (1755), entrepreneurial is an innovator and individual developing something unique and new (wirausaha adalah seorang penemu dan individu yang membangun sesuatu yang unik dan baru).
6. Menurut J.B Say (1803), wirausaha adalah pengusaha yang mampu mengelola sumber-sumber daya yang dimiliki secara ekonomis (efekif dan efisien) dan tingkat produktivitas yang rendah menjadi lebih tinggi.
7. Menurut Dan Stein dan John F. Burgess (1993:35), wirausaha adalah orang yang mengelola, mengorganisasikan, dan berani menanggung segala risiko untuk menciptakan peluang usaha dan usaha baru.
8. Menurut Schumpeter (dalam Bygrave, 1996), wirausaha adalah seorang yang memperoleh peluang dan menciptakan oragnisasi untuk mengejar peluang tersebut.
9. Menurut Mas’ud Machfoedz dan Mahmud Machfoedz (2004), wirausaha adalah seorang inovator yang mampu mengubah kesempatan menjadi sebuah ide yang bisa dijual, dapat memberikan nilai tambah melalui upaya, waktu, biaya, serta kecakapan dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
1. Rasa Percaya Diri
Sikap percaya diri sangat penting untuk seorang pengusaha. Ketika berhadapan dengan konsumen, kita dapat menjelaskan secara detail tentang usaha yang kita jalankan, mengatur karyawan dengan tegas, dan hal lain. Percaya diri dapat dilatih agar sikap ini menjadi karakter kita secara konsisten. Agar rasa percaya diri bisa tumbuh dan berkembang, ada beberapa faktor yang diperhatikan. Yaitu tetap fokus terhadap wirausaha yang kita rintis. Jangan terpengaruh oleh keadaan lingkungan yang bisa mempengaruhi kita. Disamping itu tanamkan bahwa kita bisa melakukan apa yang kita mau, tantang diri kita untuk melakukan hal yang dianggap orang lain mustahil. Bila kita bisa melakukannya, maka rasa percaya diri terhadap diri akan naik.
2. Sikap Leadership
Apa yang dimaksud dengan sikap leadership? Sikap leadership yakni sikap kepemimpinan. Sebagai owner dari sebuah usaha, otomatis kita dituntut untuk selalu mengambil keputusan demi kelancaran usaha. Seorang pengusaha yang mempunyai jiwa leadership tahu dengan persis kemana arah dan tujuan usaha yang dibangun, serta visi dan misi jelas. Langkah-langkah yang harus dilaksanakan untuk meraih tujuan sudah ada didalam pikiran seorang pemimpin.
3. Berkomitmen dan Disiplin
Komitmen dan disiplin tinggi adalah kunci kesuksesan. Seorang pengusaha harus memiliki itu, karena tanpa komitmen dan disiplin tidak akan maju dan berkembang usahanya. Komitmen diartikan sebagai suatu sikap tanggung jawab terhadap apa yang sudah kita bangun. Contohnya saat terjadi masalah, atau kerugian terhadap usaha, komitmen kita untuk selalu pantang menyerah dan semangat membangun usaha kembali adalah suatu hal yang berharga. Sedangkan disiplin melengkapi sikap komitmen tersebut. Otomatis ketika kita sudah berkomitmen terhadap sesuatu, maka tindakan disiplin akan mengikutinya.
3. Cara yang dapat ditempuh jika seorang ingin menjadi Wirausaha!.
Ada banyak cara yang bisa di tempuh untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses, diantaranya :
1. Sempitnya Waktu untuk Melengkapi Kebutuhan
Sebab sedikitnya jumlah pengambil keputusan dalam usaha kecil , mereka kerap terpaksa harus pontang-panting berusaha memenuhi kebutuhan pokok bisnisnya, yakni: produksi, sales, dan marketing. Hal ini bisa mengakibatkan tekanan jadwal yang besar, membuat mereka tidak bisa fokus menyelesaikan permasalahan satu persatu.
Tekanan semacam ini bisa muncul tiba-tiba ketika bisnis mereka memperoleh order dalam jumlah yang besar, atau beberapa order yang masuk dalam waktu hampir bersamaan. Lebih dahsyat lagi jika suatu ketika ada lembaga bisnis besar yang merasa terancam dan mulai melancarkan serangan yang tidak fair demi menyingkirkan pesaing potensialnya.
2. Kontrol Ketat atas Anggaran dan Pembiayaan
Usaha skala kecil umumnya memiliki anggaran yang kecil. Akibatnya, ia kerap kali dipaksakan membagi-bagi dana untuk membiayai berbagai kebutuhan seefisien mungkin. Ketidakmampuan untuk mengumpulkan modal yang lebih besar juga memaksa usaha kecil menengah menjalankan kebijakan penghematan yang ketat, terutama untuk mencegah kekurangan pembiayaan operasional sekecil apapun. Kekurangan pembiayaan operasional yang tidak dicegah bisa mengakibatkan kebangkrutan, sebab kapasitas Usaha kecil untuk membayar hutang biasanya hampir tidak ada.
3. Kurangnya Tenaga Ahli
Usaha kecil biasanya tidak mampu membayar jasa tenaga ahli untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Hal ini merupakan kelemahan usaha kecil yang sangat serius. Apalagi jika dibandingkan dengan lembaga bisnis besar yang mampu mempekerjakan banyak tenaga ahli. Kualitas produk barang atau jasa yang bisa dihasilkan tanpa tenaga ahli sangat mungkin berada di bawah standar tertentu. Akibatnya, kemampuan persaingan bisnis skala kecil ini di pasar yang luas bisa sangat kecil.
Pengertian wirausaha
1. Beberapa pengertian wirausaha adalah sebagai berikut:
2. Wirausaha adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya untuk melakukan inovasi atau kombinasi-kombinasi yang baru untuk sebuah inovasi.
3. Wirausaha, yaitu melakukan sebuah proses yang disebut creative destruction (pengrusakan yang kreatif) untuk menghasilkan suatu nilai tambah (added value) guna menghasilkan nilai yang lebih tinggi, sehingga the core of entrepreneurial skill is creativity (inti dari ketrampilan wirausaha adalah kreativitas).
4. Wirausaha adalah orang yang berani mengusahakan suatu pekerjaan baik untuk diri sendiri ataupun untuk orang lain.
5. Menurut Richard Cantillon (1755), entrepreneurial is an innovator and individual developing something unique and new (wirausaha adalah seorang penemu dan individu yang membangun sesuatu yang unik dan baru).
6. Menurut J.B Say (1803), wirausaha adalah pengusaha yang mampu mengelola sumber-sumber daya yang dimiliki secara ekonomis (efekif dan efisien) dan tingkat produktivitas yang rendah menjadi lebih tinggi.
7. Menurut Dan Stein dan John F. Burgess (1993:35), wirausaha adalah orang yang mengelola, mengorganisasikan, dan berani menanggung segala risiko untuk menciptakan peluang usaha dan usaha baru.
8. Menurut Schumpeter (dalam Bygrave, 1996), wirausaha adalah seorang yang memperoleh peluang dan menciptakan oragnisasi untuk mengejar peluang tersebut.
9. Menurut Mas’ud Machfoedz dan Mahmud Machfoedz (2004), wirausaha adalah seorang inovator yang mampu mengubah kesempatan menjadi sebuah ide yang bisa dijual, dapat memberikan nilai tambah melalui upaya, waktu, biaya, serta kecakapan dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
wirausaha adalah seseorang yang berani berusaha secara mandiri dengan
mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk
baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk
baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan
sesuatu yang bernilai lebih tinggi.
2.
Sikap
yang perlu diperlihatkan oleh seorang wirausaha dalam rangka membuat bisnisnya
berhasil!
Beberapa sikap positif yang harus dibangun agar meraih kesuksesan sebagai
pengusaha, antara lain :1. Rasa Percaya Diri
Sikap percaya diri sangat penting untuk seorang pengusaha. Ketika berhadapan dengan konsumen, kita dapat menjelaskan secara detail tentang usaha yang kita jalankan, mengatur karyawan dengan tegas, dan hal lain. Percaya diri dapat dilatih agar sikap ini menjadi karakter kita secara konsisten. Agar rasa percaya diri bisa tumbuh dan berkembang, ada beberapa faktor yang diperhatikan. Yaitu tetap fokus terhadap wirausaha yang kita rintis. Jangan terpengaruh oleh keadaan lingkungan yang bisa mempengaruhi kita. Disamping itu tanamkan bahwa kita bisa melakukan apa yang kita mau, tantang diri kita untuk melakukan hal yang dianggap orang lain mustahil. Bila kita bisa melakukannya, maka rasa percaya diri terhadap diri akan naik.
2. Sikap Leadership
Apa yang dimaksud dengan sikap leadership? Sikap leadership yakni sikap kepemimpinan. Sebagai owner dari sebuah usaha, otomatis kita dituntut untuk selalu mengambil keputusan demi kelancaran usaha. Seorang pengusaha yang mempunyai jiwa leadership tahu dengan persis kemana arah dan tujuan usaha yang dibangun, serta visi dan misi jelas. Langkah-langkah yang harus dilaksanakan untuk meraih tujuan sudah ada didalam pikiran seorang pemimpin.
3. Berkomitmen dan Disiplin
Komitmen dan disiplin tinggi adalah kunci kesuksesan. Seorang pengusaha harus memiliki itu, karena tanpa komitmen dan disiplin tidak akan maju dan berkembang usahanya. Komitmen diartikan sebagai suatu sikap tanggung jawab terhadap apa yang sudah kita bangun. Contohnya saat terjadi masalah, atau kerugian terhadap usaha, komitmen kita untuk selalu pantang menyerah dan semangat membangun usaha kembali adalah suatu hal yang berharga. Sedangkan disiplin melengkapi sikap komitmen tersebut. Otomatis ketika kita sudah berkomitmen terhadap sesuatu, maka tindakan disiplin akan mengikutinya.
3. Cara yang dapat ditempuh jika seorang ingin menjadi Wirausaha!.
Ada banyak cara yang bisa di tempuh untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses, diantaranya :
1. Buat rencana bisnis yang matang
Rencana
bisnis yang matang adalah salah satu instrumen penting untuk memulai usaha yang
sukses. Rencanakanlah langkah-langkah anda di dunia usaha sedetail
mungkin. Buat analisa-analisa dan perhitungan tentang berapa besar jumlah
uang yang harus anda keluarkan, berapa besar keuntungan potensial yang bisa
diraih, serta berapa lama anda akan balik modal. Jika perlu, sewalah
seorang akuntan atau bisnis planner untuk membantu anda menyusun rencana
bisnis.
2. Lihatlah peluang-peluang bisnis yang
tidak dilihat oleh orang lain
Salah satu
karakter yang bisa membantu untuk melihat peluang-peluang bisnis ini adalah
cara berpikir yang positif. Kreativitas yang tinggi juga diperlukan untuk
menemukan peluang-peluang yang tidak terduga oleh orang lain. Jangan
berhenti melakukan riset, dan teruslah mencoba untuk berinovasi.
3. Anda harus memiliki passion (gairah)
dalam usaha anda
Apapun
wirausaha yang nantinya akan anda jalani, pastikan di sana terdapat gairah dan passion
anda. Artinya, usaha tersebut harus mampu membuat anda dengan
sukarela bekerja keras dan melakukan berbagai inovasi. Ingat, seorang
wirausahawan yang sukses tidak hanya membutuhkan modal yang besar dan kemampuan
untuk menganalisa pasar, tapi juga gairah terhadap bidang yang ditekuninya.
4. Manajemen waktu
Bagi
wirausaha yang sukses, manajemen waktu yang tepat adalah kunci dari
keberhasilan. Anda harus terbiasa untuk mengatur waktu dengan disiplin
sejak sekarang. Alokasikan waktu dengan seimbang, waktu untuk bekerja,
beristirahat, dan untuk rileks. Manajemen waktu yang baik akan membuat
pekerjaan-pekerjaan anda lebih efisien dan efektif.
5. Cari tim yang bagus, dan percayalah
pada mereka
Anda tidak
bisa menjadi seorang wirausaha sukses tanpa bantuan orang lain. Oleh
karen itu, kumpulkanlah orang-orang terbaik yang sudah anda seleksi dengan
ketat. Beri mereka pekerjaan, dan percayailah mereka seperti anda
mempercayai diri sendiri. Tentu saja, anda tetap harus memonitor dan
mengecek kinerja tim anda. Namun yang paling penting, tunjukkanlah rasa
percaya anda kepada mereka, sehingga tim anda akan lebih loyal dan berkomitmen
dalam bekerja.
6. Kerja keras
Tak bisa
dibantah lagi, jika anda berniat untuk menjadi wirausaha yang sukses,
bersiaplah untuk bekerja keras. Jika anda ingin lebih cepat sukses, maka
anda harus bekerja lebih keras. Jangan takut jika anda masih berkutat
dengan pekerjaan-pekerjaan anda sementara orang lain sudah duduk santai di
rumah masing-masing. Anggaplah kerja keras yang anda lakukan saat ini
sebagai sebuah investasi di masa depan.
7. Jaga kesehatan diri anda
Prinsip ini
sudah jelas. Jangan lupa untuk memperhatikan kesehatan anda baik secara
fisik ataupun mental. Jika tubuh anda sehat, maka tentunya anda bisa
bekerja lebih produktif. Perhatikan pola makan anda, usahakan untuk makan
dengan menu yang bergizi. Jangan lupa pula untuk olahraga dan tidur
secara teratur. Untuk kesehatan mental, cobalah untuk beribadah sesuai
dengan kepercayaan anda, bermeditasi, dan berkomunikasilah dengan orang-orang
yang anda cintai.
8. Prediksi, antisipasi, dan tanggapi
perubahan-perubahan baru yang mungkin terjadi.
Kesigapan
dalam menanggapi suatu perubahan adalah faktor vital yang menentukan sukses dan
tidaknya seorang wirausaha. Pastikan untuk terus mengikuti berita-berita
sosial, politik, ekonomi, dan budaya terbaru, terutama yang berhubungan dengan
usaha anda. Jika anda mendeteksi adanya kemungkinan perubahan
besar-besaran di masa depan, antisipasilah hal itu. Pertama, analisa
apakah perubahan tersebut bisa membawa kerugian bagi usaha anda. Jika ya,
maka minimalisirlah. Analisa selanjutnya, lihatlah peluang-peluang yang
ditimbulkan perubahan tersebut untuk mendapatkan untung bagi usaha anda.
9. Kejujuran dan integritas
Tak ada
wirausaha yang sukses tanpa kejujuran dan integritas. Kejujuran akan
membuat anda lebih dipercaya klien-klien serta membuka peluang-peluang baru
yang mungkin sebelumnya tertutup. Kejujuran juga akan membuat nama anda
semakin bagus di mata konsumen.
10. Nikmati perjalanan panjang anda
menuju kesuksesan
Nikmatilah
perjalanan ini sebagai suatu hal yang menyenangkan. Anggap setiap
rintangan dan duka yang anda hadapi sebagai batu asahan untuk mempertajam naluri
anda sebagai seorang wirausaha. Jalani semuanya dengan gembira, lapang
dada, dan pikiran positif. Kelak jika anda sukses, perjalanan yang anda
tempuh kali ini akan menjadi cerita yang tidak ternilai dan akan selalu
dikenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar